بسم الله الرحمن الرحيم
KISAH PENUH HIKMAH :
YA ALLAH, JADIKANLAH ANAK MUDA  DI MEKAH ITU, JODOH ANAK SAYA...........

Ini adalah kisah di zaman tabi'in, seorang pemuda yang tinggal di Mekah. Anak muda ini dikenal rajin ibadah masya Allah, ahli ibadah.

Begini kisahnya...

Sehabis sholat dzhuhur di masjidil haram, lalu waktu keluar dari masjid dia temukan di halaman masjid tergeletak suatu kantong kain berwarna biru. Dia lihat, kemudian diambil sama dia kantong itu, lalu dibuka.

Ternyata di dalamnya ada batu zamrud, warnanya biru dan bagus.  Pemuda ini lalu berdiri di atas batu lalu teriak, "Wahai penduduk Mekah, saya menemukan ini nih, kantong warna biru, siapa pemiliknya ?"

Tidak ada orang jawab, padahal di situ ada banyak sekali pedagang.

Kita bisa bayangkan bagaimana keimanan orang-orang pada zaman itu.

Di zaman sekarang mungkin ga usah diiklanin, kantong itu udah ilang, ada yang ngambil,

Ini diiklankan tidak ada yang mengaku, dua kali dia teriak, "Wahai penduduk Mekah, siapa pemilik kantong ini?" Lagi-lagi tidak ada yang jawab.

Tiga kali dia coba iklankan, bahkan sampai sepuluh kali, lagi-lagi tidak ada yang datang mengaku pemilik kantong tersebut.

Akhirnya dia bilang kepada penduduk Mekah, "Kalian tahu di mana rumah saya, kalau ada orang yang nanya kantongnya yang hilang, tunjukkan rumah saya."

Subhanallah....

Menjelang waktu ashar ada satu orang tua datang kemudian naik di batu yang sama tempat pemuda tadi mengiklankan kantong itu.

Lalu kakek itu teriak, "Wahai penduduk Mekah, adakah yang menemukan sebuah kantong yang tergeletak di halaman masjid, itu adalah kantong saya.Kalau ada yang temukan akan saya beri imbalan 500 dirham."

Imbalan yang cukup besar mungkin kalau sekarang bisa belasan juta atau puluhan juta rupiah. Kakek itu mencoba mengiklankan sampai tiga kali, baru kemudian ada yang datang seorang pedagang mengatakan, "Tadi waktu habis sholat dzhuhur ada seorang pemuda penduduk Mekah mengaku menemukan kantong, rumahnya di sana, silakan anda ke sana."

Pergilah kakek itu ke sana. Pas tiba di sana, diketuk pintu rumah itu, lalu bersalaman sama anak muda itu, lalu bertanya, "Apakah kau temukan kantong saya yang sebelumnya tergeletak di halaman masjidil haram?" Anak muda itu mengatakan, "Iya, bisakah kau sebutkan ciri-cirinya?"

Kakek itu kemudian menerangkan ciri-ciri kantong itu, isinya ada batu zamrud, warnanya ini dan seterusnya.

Anak muda itu kemudian yakin bahwa kakek ini memang pemilik kantong tersebut. Lalu diberikan lah kantong tersebut kepada kakek ini.

Kakek ini berfikir anak muda ini tahu imbalan yang akan dia berikan, kemudian dia mengeluarkan 500 dirham dan memberikannya.

Anak muda ini berkata, "Mohon maaf, apa ini?" Kakek ini menjawab, "Ini imbalan, karena kamu sudah menemukan kantong saya." Pemuda itu berkata, "Tidak, saya niat kembalikan karena Allah, tidak ada yang lain."

Kakek ini bilang, "Pokoknya ambil saja, karena ini janji saya."* Pemuda ini bilang, *"Tidak, saya tidak bisa terima, tidak ada urusan dengan uang ini."

Kakek ini kemudian merasa kagum dengan keimanan anak muda ini, imannya luar biasa, tidak mau terima balasan sejumlah uang yang cukup besar itu.

Akhirnya kakek itu tidak memaksa lagi, dianggap urusannya sudah selesai, lalu keluarlah ia dari rumahnya, pamit undur diri kepada pemuda ini.

Ringkas cerita, kira-kira tiga bulan setelah itu, anak muda ini merasa agak sedikit himpit ekonomi, dan ia ingin keluar dari kota Mekah. Keluarlah ia ke Jeddah, di sana ada pelabuhan, anak muda ini naik kapal ingin merantau cari rezeki.

Di tengah lautan kapalnya dihantam ombak yang besar sampai hancur. Dan anak muda ini pun alhamdulullah selamat di atas satu papan pecahan kapal.

Dia terbangun menjelang shubuh, disadari ia ternyata terdampar di sebuah pulau. Lalu dia sadar ini menjelang shubuh, harus sholat.

Kemudian ia lihat di pinggir pantai itu ada sebuah masjid. Masjid ini sudah kotor, banyak sarang laba-laba. Dalam keadaan tubuhnya yang lemas, dia paksakan untuk membersihkan masjid itu. Pas masuk waktu shubuh, lalu dia adzan.

Pas dia adzan, masyarakat sekitar masjid datang. Lalu dia ditanya, "Anda ini siapa?" Dia bilang, "Saya musafir, kapal saya tenggelam dan saya terdampar di pulau ini."

Dikasihlah dia baju, lalu disuruhlah ia jadi imam sholat. Waktu dia jadi imam sholat suaranya bagus, memang anak muda ini penuntut ilmu yang baik.

Masyarakat di pulau itu merasa cocok dengan anak muda ini, maka mereka memintanya untuk tinggal di pulau itu untuk jadi imam masjid, karena imam sebelumnya sudah meninggal dunia.

Setelah tiga bulan tinggal di situ, masyarakat kampung itu berkata, "Wahai anak muda, kami merasa cocok dengan kamu, maukah kamu kami nikahkan dengan anak gadis terbaik kami?"

Lalu di panggillah anak gadis di kampung itu yang menurut mereka paling baik, datang bercadar, begitu datang di masjid, pemuda itu duduk di mihrab, perempuan ini duduk di hadapannya untuk dilihat wajahnya.

Tiba-tiba pemuda ini kaget melihat perempuan itu, karena di lehernya ada kalung, ada batu zamrudnya.*

Dan dia melihat batu ini persis seperti batu yang ia temukan di Mekah enam bulan yang lalu. Maka ia lihat terus batu zamrud itu.*

Lalu masyarakat itu bilang, "Wahai anak muda kau dzalimi perempuan ini. Kami datangkan untuk lihat wajahnya, bukan permatanya." Maka dia bilang, "Saya punya kisah dengan batu ini." Batu ini begini begitu, dia cerita enam bulan yang lalu. "Di Mekah saya bertemu seorang kakek pemilik batu ini...."

Begitu dia bilang seorang kakek.... tiba-tiba masyarakat satu masjid semuanya meneriakan takbir,* "Allahu Akbar!" Kaget dia, "Kenapa kalian bertakbir?"

Mereka menjawab "Apa kamu tau siapa kakek itu? Yang kamu tidak mau ambil dirhamnya dan kau kembalikan batu zamrudnya."

Pemuda itu bilang, "Saya tidak tahu.

Lalu mereka bilang, "Kakek itu adalah ayahnya dari perempuan ini... dan dia adalah pemimpin kami di pulau ini... dialah imam masjid kami yang sudah meninggal. Dan dia sewaktu pulang dari Mekah menceritakan kebaikan seorang pemuda yang tidak mau menerima imbalannya dan sebelum meninggal dia sempat berdoa, Ya Allah jadikanlah anak muda di Mekah itu jodoh anak saya.

Subhanallah...

Hikmah dari kejadian ini, berawal dari batu zamrud yang sebelumnya ia kembalikan karena Allah SWT, kemudian Allah SWT jadikan batu itu dengan cara-Nya menjadi haknya dia. Bahkan Allah tambahkan ia memiliki istri pemilik batu zamrud itu.

Begitulah balasan bagi orang yang bertakwa kepada Allah S.W.T.

Semoga kita termasuk di dalam fadhilah hadits ini,Rasulullah saw bersabda :
مَنْ دَلَّ عَلىَ خَيْرٍفَلَهُ مِثْلُ أَجْرِفَاعِلِهِ
Artinya :Barangsiapa yg menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya.
(HR.Muslim).

آمين آمين يارب العالمين

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

0 Komentar:

Posting Komentar